Ilmuwan mengebangkan cairan yang mampu menyala di tubuh pasien. Setelah disuntikkan, cairan bersinar itu dapat membantu ahli bedah melihat saraf sensitif di dalam tubuh.
Cairan peptida ini memungkinkan ahli bedah melihat saraf sensitif tubuh manusia dengan pemantauan elektronik. Karenanya, dokter dapat menghindari saraf tersebut untuk mencegah kerusakan yang bisa menyebabkan sakit parah dan kelumpuhan.
Peptida ini dikembangkan oleh tim dari San Diego School of Medicine, University of California, dari fragmen protein yang mengandung asam amino. Saat disuntikkan ke tubuh tikus, cairan itu menciptakan warna kontras antar setiap saraf dan jaringan lain di tubuh.
Efek itu berlangsung setidaknya dua hingga delapan jam dan tidak memberikan dampak apapun ke tubuh pasien.
"Sama seperti ahli bedah yang memindahkan jaringan tumor, mereka membutuhkan semacam peta hidup untuk mengetahui di mana saja letak saraf yang berpengaruh pada proses operasi. Ini bukan hanya diagram statis yang muncul di semua jenis pasien,” ujar Roger Tsien. Profesor farmakologi, kimia dan biokimia yang menulis studi ini.
Ahli mengatakan uji coba menggunakan cairan bercahaya ini mirip dengan pekerja konstruksi yang memanfaatkan kabel dilapisi kertas fluoresen untuk membantu penggalian di malam hari.
sumber
Retro Sains and Games
Kamis, 10 Februari 2011
Minggu, 06 Februari 2011
Keren, Mobil-Mobil Dengan Konsep Futuristik
Bukan mustahil jika beberapa dekade yang akan datang, jalan-jalan raya akan dipadati oleh mobil-mobil dengan konsep dan design yang sangat memanjakan mata ini.
Langganan:
Postingan (Atom)